Jakarta 21 Januari 2013
entah mimpi apa aku semalam hingga siang tadi saat keluar makan siang dengan seorang teman tiba-tiba di perempatan RS. Fatmawati dihadang 3 motor dengan 6 orang lelaki yang tampangannya (maaf) mengerikan (=menakutkan), bahkan buat mata baik-baikku ini tampang mereka jauh lebih preman dari preman-preman Blok M yang sering kulihat saat menuggu metro mini ketika ingin pulang kantor.
kami digiring ketepi jalan, temanku menepikan motornya dan berbicara dengan salah satu dari mereka. disitu baru aku tahu kalau 6 orang yang “ramah” itu adalah dept kolektor motor dan ingin menarik motor temanku yang sudah 5 (lima) bulan tidak bayar cicilan. sebagai catatan penting, kawanku ini perempuan dan rasanya tak mungkin lari menghindar atau kabur dari mereka, jadi terus terang aku tersinggung dengan acara penggiringan kami ketepi jalan.
aku ga tahu prosedur penarikan motor oleh dealer, tapi sungguh hari ini aku kaget luar biasa. entahlah tapi tadi aku marah sekali dalam hati (karena mana berani marah dengan mereka). habis aku cemberuti keenam lelaki sangar itu. untungnya temenku meski perempuan tapi urat takutnya sudah mati dan beruntungnya lagi dia adalah detailer jadi jago negosiasi meski agak ngotot dikit.
akhirnya kami ke dealer (tempat temanku ambil cicilan motor) resmi terdekat yang kebetulan memang tidak jauh dari tempat kami dipinggirkan, disana bapak satpamnya aja kaget melihat kami yg diboyong oleh 6 orang itu. beruntungnya kepala cabang disana baik dan membantu kami, aku bahkan melihat penyesalan diwajah beliau tentang kejadian yg tidak mengenakan buat kami. apa lagi tadi aku sempet bicara sengaja agak keras ke temenku untuk menuliskan kejadian ini kesalah satu media massa.
ternyata setelah dibicarakan lagi masalahnya adalah temenku ini sudah 5 bulan tidak didatangi kolektor yg menagih cicilan kerumahnya, dan temenku itu berusaha menghubungi orang yang biasa menagih tapi tidak bisa. sedangkan karena satu hal dia harus pindah kontrakan. lucunya pihak dept kolektor itu bilang temenku ga bisa dihubungi dan HPnya sudah tidak aktif. padahal itu HP selalu dibawa-bawa ( bahkan temenku menunjukan sms-sms nya yg terpending saat coba kontak dengan kolektor cicilannya itu ). aku juga sesalkan kenapa temenku ga coba datengi dealernya tuk membayar cicilan dan dia bilang dia ga sempet karena kerja’annya yg memang orang lapangan membuat dia agak kewalahan memanage waktu, ” itu kenapa gue minta dept kolektor ni dealer yang tiap bulan nagih kerumah gue mba” begitu alasannya.
mungkin karena kesal dan emosi juga ga enak sama aku yang sudah ketakutan tadi, maka oleh temenku langsung dibayar lunas cicilannya yg sebenernya masih 5 bulan lagi itu.
satu hal yang aku ga ngerti, kenapa dept kolektor menggunakan cara seperti itu untuk menarik motor yang bermasalah. tanpa ada peringatan terlebih dahulu mis telp atau apalah dan juga kenapa dia ga menunjukan surat tugasnya dan langsung mau main ambil motor ditengah jalan. jika anda perempuan pasti mengkerut dech melihat tampang mereka.
dan yang lebih aku ga ngerti lagi…kenapa dealer motor memperkerjakan orang-orang seperti mereka yang maaf sekali lagi…lebih preman dari preman! oke mereka ga kasar, tapi tatapan seperti mau menelan aku dan temenku saja.
Aih, kalau ingat siang tadi benerbener bikin kuduk merinding…kami, aku dan temanku dikelilingi 3 motor 6 orang lelaki berwajah kasar. Syukurlah semua baik-baik saja dan sudah selesai. sungguh berharap kejadian seperti yang kami alami tadi tidak terjadi pada pembaca, khususnya perempuan.
jadi inget sebelum pergi setelah menyelesaikan pembayarannya temenku berkata
“saya sesalkan kejadian ini pak, kalau saya dibentak ga masalah..saya dari Sumatera dan karena pekerja’an saya yg orang lapangan juga maka saya terbiasa dengan orang-orang aneh seperti kolektor bapak. tapi teman saya ini Jawa asli dan tidak pernah berhubungan dengan hal-hal yg nyeleneh apalagi mengerikan aneh”
jadi mau senyum dikeselku tadi…duh, pasti temenku ini ga enak banget sama aku. maunya traktir lunch malah bikin olahraga jantung.
duh, mimpi apa aku sebenernya semalam ya ?
Dak, 01.13
entah mimpi apa aku semalam hingga siang tadi saat keluar makan siang dengan seorang teman tiba-tiba di perempatan RS. Fatmawati dihadang 3 motor dengan 6 orang lelaki yang tampangannya (maaf) mengerikan (=menakutkan), bahkan buat mata baik-baikku ini tampang mereka jauh lebih preman dari preman-preman Blok M yang sering kulihat saat menuggu metro mini ketika ingin pulang kantor.
kami digiring ketepi jalan, temanku menepikan motornya dan berbicara dengan salah satu dari mereka. disitu baru aku tahu kalau 6 orang yang “ramah” itu adalah dept kolektor motor dan ingin menarik motor temanku yang sudah 5 (lima) bulan tidak bayar cicilan. sebagai catatan penting, kawanku ini perempuan dan rasanya tak mungkin lari menghindar atau kabur dari mereka, jadi terus terang aku tersinggung dengan acara penggiringan kami ketepi jalan.
aku ga tahu prosedur penarikan motor oleh dealer, tapi sungguh hari ini aku kaget luar biasa. entahlah tapi tadi aku marah sekali dalam hati (karena mana berani marah dengan mereka). habis aku cemberuti keenam lelaki sangar itu. untungnya temenku meski perempuan tapi urat takutnya sudah mati dan beruntungnya lagi dia adalah detailer jadi jago negosiasi meski agak ngotot dikit.
akhirnya kami ke dealer (tempat temanku ambil cicilan motor) resmi terdekat yang kebetulan memang tidak jauh dari tempat kami dipinggirkan, disana bapak satpamnya aja kaget melihat kami yg diboyong oleh 6 orang itu. beruntungnya kepala cabang disana baik dan membantu kami, aku bahkan melihat penyesalan diwajah beliau tentang kejadian yg tidak mengenakan buat kami. apa lagi tadi aku sempet bicara sengaja agak keras ke temenku untuk menuliskan kejadian ini kesalah satu media massa.
ternyata setelah dibicarakan lagi masalahnya adalah temenku ini sudah 5 bulan tidak didatangi kolektor yg menagih cicilan kerumahnya, dan temenku itu berusaha menghubungi orang yang biasa menagih tapi tidak bisa. sedangkan karena satu hal dia harus pindah kontrakan. lucunya pihak dept kolektor itu bilang temenku ga bisa dihubungi dan HPnya sudah tidak aktif. padahal itu HP selalu dibawa-bawa ( bahkan temenku menunjukan sms-sms nya yg terpending saat coba kontak dengan kolektor cicilannya itu ). aku juga sesalkan kenapa temenku ga coba datengi dealernya tuk membayar cicilan dan dia bilang dia ga sempet karena kerja’annya yg memang orang lapangan membuat dia agak kewalahan memanage waktu, ” itu kenapa gue minta dept kolektor ni dealer yang tiap bulan nagih kerumah gue mba” begitu alasannya.
mungkin karena kesal dan emosi juga ga enak sama aku yang sudah ketakutan tadi, maka oleh temenku langsung dibayar lunas cicilannya yg sebenernya masih 5 bulan lagi itu.
satu hal yang aku ga ngerti, kenapa dept kolektor menggunakan cara seperti itu untuk menarik motor yang bermasalah. tanpa ada peringatan terlebih dahulu mis telp atau apalah dan juga kenapa dia ga menunjukan surat tugasnya dan langsung mau main ambil motor ditengah jalan. jika anda perempuan pasti mengkerut dech melihat tampang mereka.
dan yang lebih aku ga ngerti lagi…kenapa dealer motor memperkerjakan orang-orang seperti mereka yang maaf sekali lagi…lebih preman dari preman! oke mereka ga kasar, tapi tatapan seperti mau menelan aku dan temenku saja.
Aih, kalau ingat siang tadi benerbener bikin kuduk merinding…kami, aku dan temanku dikelilingi 3 motor 6 orang lelaki berwajah kasar. Syukurlah semua baik-baik saja dan sudah selesai. sungguh berharap kejadian seperti yang kami alami tadi tidak terjadi pada pembaca, khususnya perempuan.
jadi inget sebelum pergi setelah menyelesaikan pembayarannya temenku berkata
“saya sesalkan kejadian ini pak, kalau saya dibentak ga masalah..saya dari Sumatera dan karena pekerja’an saya yg orang lapangan juga maka saya terbiasa dengan orang-orang aneh seperti kolektor bapak. tapi teman saya ini Jawa asli dan tidak pernah berhubungan dengan hal-hal yg nyeleneh apalagi mengerikan aneh”
jadi mau senyum dikeselku tadi…duh, pasti temenku ini ga enak banget sama aku. maunya traktir lunch malah bikin olahraga jantung.
duh, mimpi apa aku sebenernya semalam ya ?
Dak, 01.13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar