Selasa, 21 Januari 2014

Hujan Januari


Hujannya berformalin jadi awet banget...

ini si Zeus yg lagi show up sama tongkat petirnya, apa...
Poseidon yang iseng mainmain sama trisulanya ya?
hmm atau malah janganjangan Dementer yang salah ngatur musim??..

jadi mumet saya..

tapi yang pasti karena manusia yang buang sampah sembarangan 

dan kerakusannya hingga menggunduli alam... 
jadi hujan tak lagi bisa tertampung serap tanah
akibatkan banjir dimanamana 
( ini menurut sangkaan yakin saya )

duhh...


.............

beberapa hari terakhir ini memang untuk sampe kantor pun untuk kembali pulang kerumah dibutuhkan waktu, ongkos dan kesabaran yang double double ekstra

karena banjir dimanamana...

Hebatnya dengan ongkos yang bisa bengkak sampai 4X normal itu 
dan waktu perjalanan yg berlipat pula ( biasa 2 jam bisa 3 jam paling cepat ) tidak dibarengi dengan kebijakan perusahaan... 
karna telat tetap potong uang transportasi!

Duhh, kebayang dech, gajian bulan besok cuma gapok plus dikit tambahan uang transport yang ga kepotong. secara dua minggu ini cuma sehari ga telatnya meski dari rumah sudah jam 6 pagi.

ahh, jadi inget puisinya bapak Sapardi " Hujan Bulan Juni "
iya, ini Januari...tapi kayanya ketabahan hujan di bulan Juni masih kalah jauh sama hujan di Januari deh hehehhe  hikksss


Dak, Januari 2014 



Rabu, 15 Januari 2014

capek ati

pada akhirnya setiap usaha atau apapun yang kita lakukan mungkin memang ada titik lelahnya.

aneh saja jika kita dituntut untuk selalu dapat mengerti tapi yang kita mengerti ga mau mengerti balik kita, atau setidaknya menghargai apa yang sudah kita lakukan.
pun bahkan malah menuduh macam-macam 

ada saat dimana saya terpaksa dipaksa keadaan untuk diam menerima sebuah tuduhan, hanya karena kalau saya bicara dan beberkan kebenaran yang didukung berdasarkan data pula, maka beberapa orang pasti dipecat dan mereka punya keluarga yg harus diberi nafkah, 
saya dipaksa mengerti dan membiarkan nama saya jelek meski merekalah yang salah. lucunya lagi mereka menganggap itu bukan apa-apa.

ya fakta yang saya tahu memang begitu, mereka (dengan semua alasan yang mereka punya) yang merasa terzolimi ga sadar atau pura-pura ga sadar telah pula menzolimi orang lain didekatnya.

saat ini ada lelah
duhh, haruskah saya meledak saat ini?...
atau terus mencoba mengerti mereka seperti yang sudah-sudah, tak peduli sepait apa empedu yang selalu harus saya telan sendiri.
ahh..
luarbiasa capek sekali kali ini


15 Jan 14