01.36 pagi...
entah karena mimpi atau apalah yang membuatku terbangun, meski baru tertidur 2-3 jam saja.
akhirnya kuisi detik dengan menikmati bunyi jangkrik dan detak jam dinding ( habis mau nulis pun lampu kamar tadi kumatikan, mau nyalahin lagi malas bangun dan jalan ke stop kontaknya yang ada dibalik pintu )
dan gelap makin berwarna tapi mata tak juga kunjung 5 watt lagi, padahal besok harus berangkat pagi karena tebengan yang biasanya kutumpangi harus urus perpanjang pajak kendaraannya.
iseng kubuka FB lewat HP jadul yang masih oke buat ngeNet.
mataku langsung tertuju pada 3 inbox yang belum terbaca, karena memang sedang menunggu balasan inbox dari seorang kawan.
agak kecewa juga ketika tau tak satupun dari tiga inbox itu dari kawan yg sedang kutunggu.
kubuka satu dari seorang mas baik hati yang akhir-akhir ini sering berdisiskusi denganku tentang oretan-oretanku dan seputar puisi tentunya.
" Tidurlah...
Seperti puisi yg damai
dalam peluk kasih ibu
:::::::12.12.12::::::::::: "
aku tersenyum sendiri dan baru sadar kalau tepat tengah malam or dini hari tadi si keramat 12.12.12 yang ditunggu banyak orang selain aku tentunya, sudah hadir menyapa bumi...
dan jreng JRENG !!! kiamat ga jadi dateng tuh..hehehhe :)
asli, aku ga tertarik dengan angka-angka yang keramat atau dikeramatkan orang-orang itu. buatku semua hari dan detik sama, sama baiknya, sama-sama ga bisa diulang dan sama-sama punya maknanya masing-masing.
lucu aja mendengar hari ini 12.12.12 banyak ibu-ibu yang dioperasi Caecar cuma supaya anaknya lahir di tanggal cantik yaaa... meski ada sebagian yg sebenarnya belum waktunya bayi itu dilahirkan (belum cukup bulan)...
pun begitu aku suka inbox dari mas ku yang satu ini
" seperti puisi yang damai... "
sungguh aku membaca doa di kalimatnya, doa yang tulus untukku.
jadi berasa benerbener ada dalam pelukan Ibu...
ahh, jangan-jangan memang Ibu sudah berhasil meminjam sayapsayap bidadari lalu turun kebumi
memelukku malam ini hingga aku terjaga karena lembut usapannya.
lama aku terdiam memandangi inbox masku ini, tanpa dapat kucegah airmata menetes jua.
lalu aku beralih ke inbox kedua, dari seorang abang diseberang...
" dek.. puisi adek aku ambil yaa..
eehh. mintakk..
aku suka ketegaran kamu.. "
aku kembali tersenyum, apa iya aku terlihat atau terbaca tegar di oretan-oretanku ?
hmm...ga yakin aku. hehehehe
karena isengpun maka aku mampir ke timeline si abang, dan....wallah !!! ada 20an lebih oretan bergambarku yang ditaq sendiri bahkan disharenya di wall abang satu ini
hmmm..ga main-main ternyata dia.
lalu kututup FBku dengan mengabaikan inbox ketiga yang entah dari siapa ( ga jelas karena bukan pakai nama asli dan ga kukenal juga sebagai kawan di FB, mungkin hanya orang yang biasanya menawarkan pembuatan buku )
sebentar kemudian anganku mulai terusik dengan kata " aku suka ketegaran kamu "
ah, aku sendiri bahkan tak tahu setegar apa aku.
aku hanya menjalani atau menelusuri titik yang dibuat Tuhan untukku
aku bahkan pernah begitu memalukan dengan meminta-Nya membawaku pulang sesegera mungkin.
tegarkah aku ?...
Dak, 12.12