Minggu, 18 November 2012

mandiri

Imajinasiku mengajak aku berlari dan terbang tinggi
dan ide...terus menari menjejak-jejak ingin
pun jutaan tentara katakata mengelilingiku ?
tapi...
entah dimana mood nulisku hari ini ?

menunggumu bikin males nulis meski imajinasiku liar menyerbu

Satu juta kali aku bilang "aku benci dia"
Satu juta kali pula hatiku bilang "ga gitu"
Trus satu juta kali kuyakini hati "emang gitu"
Malah dua juta kali hatiku tertawa dan berbisik "percaya aja sama hatimu oke !"

Duh...mau gimana lagi coba ?!
Aku emang selalu percaya hatiku


#


duh, siapa kamu ?
mondarmandir dipikiranku
masih pula menjajah mimpiku

pesonamu ( kepintaran menulis sajak ) dan kelicikanku ( ngajak kolab biar oretanku bagus )
bener-bener bikin aku ga mandiri !

Just be mandiri andari...
tuliskan apa yang kau suka dan sukai apa yang kau tulis. Oke !

banggalah pada kemampuanmu sendiri
baca baca dan baca
pelajari dan,
tulis tulis dan teruslah menulis

(* kali ini bener juga apa kata hati gue )



Dak, 17 November 2012

berdialog dengan hati

Ya ampun susahnya ini hati diajak berdialog.... :(

aku bilang "no more hurt, forget him 4ever "
ee dia bilang "ouw tidak bisa, luka harus dibalas luka"
trus aku bilang lagi " i have no heart to hurt him"
ee hati gue nyolot " loe pikir gue apa ?!..."

hehhehehe lupa gue klo lagi dialog ma hati sendiri :p

nah...gatel dech kepala gue, mending tadi ga iseng tanya2 kan ?...


#


Iseng, aku goda lagi hatiku

"hi, kirakira apa yg akan kita lakukan bila takdir mempertemukan kita dengan bajingan itu ?"

tak disangka hatiku terdiam lama lalu mulai debarkan perih...
"entahlah...menurutmu ?"

ganti aku yang terdiam dan teteskan nyeri

ah, ternyata aku dan hatiku samasama tak akan pernah siap jika harus bertemu bajingan itu.

...isengku siang ini, membuat aku jadi ingin memeluk hatiku dan yakinkan diri sendiri, bahwa kami tak ditakdirkan tuk bertemu bajingan itu lagi.



Dak, 17 November 2012

Rabu, 14 November 2012

senin pagi di bulan November 2012

pagi mendung
comulo nimbus payungi resah
yang selama seminggu menggantung dan pecah
tanpamu kupikul berat
tanpamu terhadapi juga hidup
ya, tanpamu...
kujalani sisa perjalanan yang masih panjang ini

pagi mendung
aku berjalan murung
berjuta tanya menggantung
pun kutapaki jalan menuju tempat kerja
baru setapak dua kudihadang kenangan
15 menit masalalu menyanderaku
90 menit teteskan bening sepanjang sisa perjalanan
tapi sungguh kusyukuri ini
karena...
didalam dia aku melihatmu
disetiap katakatanya aku menemukanmu
didekap lembut ciumnya kurasakan kehadiranmu
Ibu...

...darinya aku tahu
kau begitu membanggakan aku
kau begitu mengharapkan bahagiaku
kau begitu menyayangiku
maaf
maaf jika aku begitu lemah
dan bu...
aku berjanji tuk tegar juga tabah
meski tanpamu disisiku


Dak
* apakah kau kirim dia untukku ?